JUMLAH PENGANGGURAN YANG TERUS MENINGKAT

Organisasi Buruh Internasional (ILO), Selasa (22/1/2013), mengatakan bahwa angka pengangguran terus melonjak di seluruh dunia dan sekitar 202 juta orang diperkirakan akan menganggur tahun ini.

Angka pengangguran tahun lalu naik tipis pada rekor sepanjang masa dari 199 juta dicapai pada episentrum krisis pada tahun 2009.

Dalam kenyataannya, sekitar 5,1 juta orang diperkirakan akan bergabung dengan barisan pengangguran tahun ini, sehingga jumlah total bisa mencapai lebih dari 202 juta.

Sebuah laporan menunjukan bahwa dampak dari krisis ekonomi di pasar tenaga kerja global telah diperburuk oleh ketidaksesuaian antara kebijakan moneter dan fiskal dan “pendekatan sepotong-sepotong” untuk masalah, terutama di zona euro.

ILO juga mengatakan bahwa orang-orang usia muda telah terlibat pada tren pengguran ini. Badan PBB ini menunjukkan bahwa saat ini terdapat sekitar 73,8 juta pemuda, berusia 15 sampai 24, tanpa pekerjaan di seluruh dunia.

Tahun lalu, tingkat pengangguran pemuda global yang mencapai 12,6 persen, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 12,9 persen pada 2017, menurut ILO.

“Krisis telah secara dramatis mengurangi prospek pasar tenaga kerja bagi kaum muda,” tambah ILO.

Dampak yang ditimbulkan pengangguran sangat luas. Tidak hanya menyangkut ekonomi tetapi juga tentang dimensi kehidupan lainnya, seperti sosial, budaya, kesehatan, politik, kriminalitas, dsb. Bagi pembangunan nasional, pengangguran menjadi salah satu faktor penghambat. Kemakmuran suatu masyarakat sangat ditentukan oleh
tingkat pendapatannya. Pendapatan masyarakat mencapai maksimum apabila tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dapat diwujudkan. Pengangguran mengurangi pendapatan nasional, dan ini tentu mengurangi tingkat kemakmuran yang dapat dicapai.

Pengangguran menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap kehidupan, baik perseorangan maupun dalam kehidupan masyarakat. Akibat tuntutan untuk membiayai hidup yang tidak dapat dipenuhi menimbulkan gejala sosial. Contoh gejala sosial negatif seperti meningkatnya kriminalitas, lingkungan kumuh, kualitas hidup yang semakin menurun, dan lingkungan hidup yang tidak sehat. Secara individual, menganggur akan menyebabkan menurunnya kualitas mental dan fisik.

Dampak tingginya angka pengangguran terhadap perekonomian nasional ;
1) mengurangi pendapatan nasional dan pendapatan per kapita karena tidak berfungsinya salah satu faktor produksi yaitu tenaga kerja sehingga ouput yang dihasilkan rendah. 2) Produktivitas tenaga kerja rendah. Jumlah kesempatan kerja yang terbatas menyebabkan orang bersedia bekerja apa saja walaupun tidak sesuai dengan bidangnya. 3) Upah yang rendah. Hal ini berdampak pada sisi permintaan dan penawaran. Dari sisi permintaan, upah yang rendah mengakibatkan permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa juga rendah. Dari sisi penawaran, upah yang rendah mengakibatkan jumlah pendapatan yang tidak dikonsumsi oleh masyarakat juga rendah atau bahkan tidak menabung sama sekali. 4) Investasi dan pembentukan modal rendah. 5) Dampak sosial pengangguran yang berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan nasional.

SUMBER:
http://www.transberita.com/6389/manca/ilo-jumlah-pengangguran-terus-meningkat/